selamat datang

Rabu, 27 Agustus 2014

Jengkol, Si Bau yang Kaya Vitamin

Protein nabati yang terdapat pada jengkol ternyata dapat mengungguli protein dalam kedelai dan kacang hijau.
Gemar mengkonsumsi panganan khas Indonesia yang memiliki bau tak sedap? Yup, jengkol kerap menjadi perbincangan karena baunya yang tak sedap. Bagi masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat, jengkol menjadi menu favorit kala menyantap makan dengan nasi hangat.
Seringkali jengkol dirindukan pecintanya karena keunikan rasa dan bau. Di balik hujatan atas bau yang tak sedap, ternyata jengkol memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
'Kejengkolan' tentu pernah Anda mendengar hal itu dan ditujukan pada seseorang yang rutin mengkonsumsi jengkol setiap hari. Pemilihan jengkol yang baik tak akan membuat Anda keracunaan atau kematian karena 'Kejengkolan'.
Protein yang terkandung dalam jengkol ternyata cukup tinggi yakni, 23,3g dari 100g bahan. Protein nabati yang terdapat pada jengkol ternyata dapat mengungguli protein dalam kedelai dan kacang hijau.
Protein dalam jengkol akan membentuk sistem jaringan baru, membentuk kecerdasan serta berperan penting dalam sistem hormon.
Adapun Zat Besi yang sangat diperlukan dalam tubuh untuk pembentukan hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan lemas, pucat, dan lesu. Jengkol mengandung 4,7g zat besi per 100g bahan, dengan mengkonsumsi jengkol hidup Anda akan lebih bergairah. Pentingnya kalsium bagi tubuh juga ada dalam jengkol. Kadar kalsium dlam jengkol 140mg/100g bahan, jengkol juga baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Vitamin yang terkandung dalam makanan bulat berwarna kecoklatan ini juga sangat banyak misalnya saja, vitamin A, B1, B2 dan C. Vitamin A pada jengkol sekitar 658mg/100g bahan, vitamin B2 mampu membantu penyerapan protein, vitamin B1 dapat menjaga kepekaan pada syaraf.
Vitamin C memberikan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Sangat menguntungkan bukan, jika Anda mengkonsumsi jengkol. Karena jengkol merupakan makanan kontradiktif yang bernilai gizi tinggi, walaupun baunya sangat mengganggu lingkungan sekitar.
Tahukah Anda, kenapa jengkol menimbulkan bau tak sedap? Kandungan sulfur dalam jengkol yang bercampur asam amino menjadi penyebab munculnya bau saat dikunyah, dan berubah jadi komponen kecil.
Sebaiknya rebus jengkol sampai lunak sekiranya 24 jam dan mengganti air rebusan beberapa kali untuk meminimalis bau. Menggosok gigi dengan benar serta makan permen berbau segar seperti mint dan buah akan membantu Anda menghilangkan bau jengkol di mulut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar